Isnin, 14 Jun 2010

Senyumlah

Saya berminat dengan puisi Illiya Abu Madhi

Dia berkata: 'Langit sedih dan terlihat murung."

Aku berkata: 'Tersenyumlah!
Biarkan kemurungan itu ada di langit!"
Dia berkata: "Kesamaran telah merasuk!"
Aku berkata: "Tersenyumlah!
Dukacita tidak akan pernah kembali,
sebab ia telah mati."
Dia berkata: "Langit di angkasa telah menyatu
dengan cinta yang berkobar dalam dadaku
dan telah menjadi neraka Jahannam.
Dia khianati janji setelah merenggut hatiku.
Lantas bagaimana aku sanggup tersenyum?"
Aku berkata: "Tersenyumlah dan bersenanglah!
kalau kau tetap bersama kesedihan,
akan kau habiskan seluruh umurmu dalam kepedihan!"
Dia berkata: "Perniagaan mendekati kerugian
seperti seorang musafir
yang hampir mati kehausan
atau seperti singa yang haus darah.
Dia meludahkan darah setiap kali menjulurkan lidah."
Aku berkata: "Tersenyumlah!
Kau bukanlah penyebab kesembuhannya,
kecuali bila kau mahu tersenyum.
Apakah ketika orang lain berbuat dosa
dan tidur dengan perasaan takut,
engkau merasa engkaulah pendosa itu?"
Dia berkata: " Musuh sedang berada di sekelilingku.
Mereka berteriak menakutiku.
Bukanlah aku telah tertawan
dan apakah musuhku tidak melihatku?"
Aku berkata: "Tersenyumlah!"
Cacian mereka tidak ditujukan untuk menuntutmu
jika kau tidak lebih mulia dan agung daripada mereka."
Dia berkata: "Musim telah jelas tanda-tandanya
tergambar padaku di pakaian dan lukisan,
sedang diriku mempunyai kewajiban pada kekasihku
namun tidak ada satu dirham pun
di kedua telapak tanganku."
Aku berkata: "Tersenyumlah!
Bukankah kau masih hidup?
Kau bukanlah termasuk orang
yang tidak mempunyai kekasih."
Dia berkata: "Malam-malamku berada dalam kepahitan."
Aku berkata: "Tersenyumlah!
Jika kau merasa pahit, semoga orang lain
melihatmu sedang bersenandung.
Lemparkan kedukaan jauh-jauh
dan tetaplah bersenandung.
Apakah dia akan melihatmu
jika engkau bernyanyi dengan limpahan dirham
atau kau merasa rugi jika engkau bernyanyi
dengan hati berseri-seri?
Wahai sahabat, janganlah sampai kesedihan
membuat mulutmu terdiam
dan raut mukamu menampilkan kesedihan.
Tersenyumlah..!
Sungguh bintang-bintang pun tersenyum
dan kegelapan akan saling berbenturan.
Oleh kerana itu, kita menyukai bintang-bintang."
Dia berkata:"Keceriaan tidaklah akan membuat keadaan
menjadi lebih baik.
Ia datang ke dunia ini
dan tetap akan pergi walau terpaksa."
Aku berkata: "Tersenyumlah! selagi nyawa di kandung badan
selama engkau masih hidup
sebab sudah terlalu lama engkau tidak tersenyum."

so...jgn la bersedih..kerana kesedihan itu memberi manfaat yg terlalu sedikit untuk diri kita...tersenyumlah..:)..jgn pula senyum kambing...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan